Bahasa dan Otak
Bagian ini menjelaskan peran otak manusia dalam proses berbahasa. Ilustrasi sederhana akan produksi dan pemahaman bahasa (language production and language comprehension) dapat digambarkan melalui handphone. Alat komunikasi tersebut memiliki hardware yang mengkoneksikan masing-masing kawat (wires) sehingga alat tersebut berfungsi sebagaimana mestinya. Begitu pula dengan bahasa: bahasa merupakan produk dari konektivitas serangkaian kawat-kawat yang berfungsi sebagai saluran bahasa.
Lokalisasi (localization view) dalam proses berbahasa
melibatkan empat komponen penting. Empat komponen penting tersebut memiliki
peran masing-masing mulai dari mendengarkan dan memahami, dan mengucapkannya. Localization view percaya bahwa terdapat
organ tertentu dalam otak yang memang berfungsi sebagai language processing. Adapun organ tersebut meliputi Broca’s area, Wernicke’s area, arcuate
fasciculus, dan motor cortex.
Broca’s area merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai produksi
Bahasa (language production). Area ini berada pada otak kiri manusia (left
hemisphere). Penamaan area Broca adalah bentuk appresiasi terhadap Paul Broca,
seorang ahli bedah asal Perancis yang pertama kali menemukan area ini pada
tahun 1860an. Yang dilakukan Broca adalah melakukan penelitian terhadap
pasiennya yang mengalami kesulitan dalam berbicara. Penemuannya menunjukkan
bahwa pasien tersebut mengalami kurasakan (damage) pada bagian otak tersebut.
Sejak saat itu, bagian otak tersebut dipercaya sebagai bagian yang terlibat
dalam produksi Bahasa (language production) (Yule, 2010).
Wernicke’s
area adalah bagian khusus dalam otak manusia yang terletak
pada otak kanan (right hemisphere). Nama bagian otak ini sebenarnya merupakan
kredit bagi Carl Wernicke, seorang doktor dari Jerman, yang telah menemukan
lokasi ini. Hal ini diperkirakan berlangsung sepuluh (10) tahun kemudian
setelah penemuan Broca’s area oleh Paul Broca. Penelitiannya dilakukan pada
pasien-pasiennya yang mengalami kesulitan dalam memahami Bahasa pada tahun
1870an. Pasien-pasien tersebut menunjukkan permasalahan pada bagian otak
tersebut yang kemudian kondisi disinyalir sebagai lokasi untuk memahami Bahasa.
Arcuate
fasciculus merupakan bundelan saluran
dalam otak yang menghubungkan Broca’s area dan Wernicke’s area. Bundelan ini menjadi
perantara signal yang diproses di Wernicke’s area untuk dikirim ke Broca’s
area. Dengan kata lain, Arcuate fasciculus merupakan saluran penghantar sinyal
dari apa yang telah diproses pada bagian Wernicke’s area untuk dilanjutkan ke
Broca’s area. Dengan demikian, arcuate fasciculus ini adalah sarana untuk
mempertemukan sinyal dari Wernicke’s area (comprehension process) untuk
disampaikan ke Broca’s area.
Motor cortex adalah bagian otak yang menggerakkan otot-otot seperti
tangan, mulut, lidah (control movement). Lokasi Motor cortex ini berdekatan
dengan Broca’s area yang mengontrol artikulasi pada bagian wajah, rahang,
lidah, dan larynx. Bukti bahwa Motor cortex ini berperan menggerakkan otot-otot
produksi Bahasa ditunjukkan oleh dua ahli bidang bedah saraf, Penfield dan
Roberts (1959).
Keempat komponen tersebut merupakan bagian otak yang
secara spesifik berfungsi dalam memproses Bahasa (language processing):
mendengar dan memahami, akhirnya mengucapkannya. Kata yang kita dengar diproses
di Wernicke’s area. Pada tahap ini
proses pemahaman (language comprehension) berlangsung. Proses berikutnya adalah
tugas arcuate fasciculus untuk
mengirim sinyal ke Broca’s area.
Melalui perintah motor cortex, maka
komponen berbicara (speech articulatory muscles) yaitu larynx, rahang, lidah
mengartikulasikan Bahasa. Apa yang kita dengar misalnya dalam satu tindak tutur
merupakan hasil proses otak yang melibatkan bagian-bagian otak yang secara
spesifik berfungsi dalam memproses Bahasa. Karena bagian-bagian otak bersifat
khusus, kemudian istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini adalah localization.
Comments
Post a Comment